PENYAKIT yang diakibatkan asam lambung terkadang dianggap sepele oleh pasien. Padahal, jika asam lambung ini naik ke tenggorokan atau kerongkongan, akan menyebabkan kerusakan saluran tenggorokan yang pada gilirannya akan menyebabkan kanker.
Naiknya asam lambung ke kerongkongan bisa disebabkan banyak hal. Baik itu pola makan maupun pola hidup tidak sehat, hingga kegemukan. Pola makan yang tidak sehat di antaranya mengonsumsi teh, kopi, dan juga mengisap rokok. "Kegemukan bisa menyebabkan asam lambung mudah tertekan ke kerongkongan. Ini yang terkadang membuat perasaan sakit seperti terbakar di ulu hati," bebernya. Jika kondisi itu dibiarkan, makin lama akan membuat kondisi tenggorokan makin kronis
Biasanya keluhan di sekitar lambung pasti diidentikkan dengan penyakit maag. Padahal, maag bukan satu-satunya penyakit di lambung. Nah, dalam dunia kedokteran, penyakit akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan (esofagus) itu disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
"Gejala khas GERD adalah rasa panas di dada, rasa tidak nyaman waktu menelan, dan rasa sakit waktu menelan. Gejala tambahannya meliputi serangan asma yang frekuen, batuk lama rekfakter dengan pengobatan, suara serak, mual dan muntah, nyeri dada nonkardiak, dan sendawa,"
Cara untuk medeteksi keberadaan GERD pada tubuh, perlu dilakukan pemeriksaan endoskopi. Dan kedua, mengambil sampel jaringan untuk evaluasi histologi pada barret esofagus dan gaster untuk mendeteksi sel ganas dan adanya infeksi Helicobacter pylori.
Bagaimana mengobati GERD? Untuk terapi medis, pasien menggunakan penghambat pompa proton (PPI) standar selama delapan minggu, kemudian diturunkan setengah dosis, selanjutnya diteruskan dengan H2 antagonis. Terapi ini berguna untuk menyembuhkan lesi esofagus, menghilangkan gejala/keluhan, mencegah kekambuhan, memperbaiki kualitas hidup, dan mencegah timbulnya komplikasi.
Sebagai pencegahan, kita perlu mengetahui cara mengatur kebiasaan makan, pengertian mengenai peranan posisi tubuh terhadap kejadian refluks. Kebiasaan yang dianjurkan, antara lain, meninggikan kepala (15 cm) saat tidur, menghindari makanan berlemak, asam, kopi, cokelat, mint, produk makanan dari tomat, dan minumat berkarbonasi, obat-obatan tertentu seperti golongan anticholinergik, theophyllin.
dan juga kebiasaan yang harus ditinggalkan untuk mencegahnya adalah :
- makan sambil tiduran atau tiduran kurang dari 2-3 jam sesudah makan
- makan terlalu banyak sekaligus
- merokok
- menurunkan berat badan secara drastis bagi yang obesitas.
Karena jika sehabis makan langsung tidur, tubuh akan memproduksi asam lambung secara besar dan akan membahayakan kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar