TEMPO Interaktif, London - Julian Assange, 39, pendiri situs pembocor dokumen rahasia, Wikileaks resmi dibebaskan pada Kamis (16/12) waktu setempat. Pengadilan Tinggi London mengabulkan permohonan bebas bersyarat yang diajukannya.
Kepada para wartawan yang telah menunggunya di luar pengadilan, Assange juga mengatakan sangat senang bisa menghirup udara bebas lagi. "Saya senang bisa merasakan lagi segarnya udara London," kata Assange.
Pengadilan Tinggi memutuskan Assange bebas dengan jaminan 200 ribu pounds, Kamis (16/12). Hakim Pengadilan Tinggi Duncan Ouseley juga mengubah beberapa persyaratan bebas yang ditetapkan hakim pengadilan negeri pada Selasa lalu.
Assange, 39 tahun, ditahan di London pekan lalu atas tuduhan kejahatan seks di Swedia. Pria asal Australia ini merupakan pendiri WikiLeaks yang telah membeberkan lebih dari 250 ribu dokumen rahasia diplomatik Amerika Serikat.
Assange dituding melakukan kejahatan seks terhadap dua warga Swedia yang menjadi relawan WikiLeaks saat Assange tinggal di Swedia. Assange membantah tudingan tersebut dan ia berjuang agar tidak diekstradisi ke Swedia. Selain dituding soal kejahatan seksual, Assange kini juga mendapat ancaman pembunuhan.
Selama delapan hari berada di penjara, Assange mengatakan banyak merenung. Dia bisa merasakan bagaimana rasanya dipenjara atas tuduhan yang sama sekali tidak dilakukan. Assange pun berempati kepada orang-orang yang dihukum dan dipenjara atas tuduhan yang tidak benar. "Mereka lebih sulit dari saya, mereka butuh dukungan dan perhatian kalian," ujarnya.
Setelah bebas bersyarat, Assange akan tinggal di rumah seorang jurnalis, Vaughan Smith di perbatasan Norfolk-Sufolk. Rumah tersebut cukup besar, berdiri di atas tanah 600 acre dan memiliki 10 tempat tidur. Smith sangat senang dan siap menjadi tuan rumah yang baik. "Pengalaman Natal yang luar biasa kali ini buat saya," kata Smith, yang juga pendiri klub wartawan Frontline Club.
0 komentar:
Posting Komentar